Peran HSE dalam Pencegahan Penyakit Akibat Kerja

Satu hal yang sering diabaiakan oleh para petugas K3 atau HSE Officer adalah aspek Health atau kesehatan. Seringkali HSE hanya fokus pada upaya penerapan Safety (keselamatan), yakni zero accident atau nihil kecelakaan.

Sementara, penyakit akibat kerja (PAK) merupakan salah satu gangguan yang serius terhadap produktivitas kerja. Sebagai praktisi HSE, kamu pasti sudah familiar terhadap hal ini, tetapi tidak ada salahnya kita segarkan lagi ingatannya.

Berikut adalah langkah-langkah yang perlu dilakukan oleh teman-teman HSE Officer dalam melakukan pencegahan PAK di tempat kerja.

Sumber penyakit di tempat kerja dapat berupa:

  • Bahaya fisika: getaran, kebisingan, pencahayaan, radiasi, debu,
  • Bahaya kimia: karsinogen dan toxic,
  • Bahaya biologi: virus, bakteri, kutu, allergen, toxic atau racun,
  • Bahaya: ergonomic; musculoskeletal disorder, low back pain,
  • Bahaya psikologi: faktor penyebab stress yang juga berdampak pada Kesehatan jasmani seseorang

Secara detail mengenai persyaratan tentang faktor-faktor bahaya tersebut dipaparkan dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI Nomor 5 Tahun 2018 tentang K3 Linkungan Kerja. Silahkan teman-teman baca kembali peraturan tersebut.

  1. Upaya promotif, yakni promosi penerapan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) kepada seluruh karyawan di lingkungan perusahaan.
  2. Memasang poster himbauan pencegahan penyakit menular dan penyakit tidak menular (sekarang bisa lebih keren dengan menggunakan media digital, berbentuk video yang bisa langsung disebar ke grup-grup atau ditampilkan pada layar digital di tempat kerja).
  3. Menerapkan kawasan bebas asap rokok (ini yang agak sulit, karena terkadang HSE Officer juga ada yang perokok aktif).
  4. Menyelenggarakan kegiatan olahraga secara teratur dan terukur untuk karyawan.
  5. Mengatur gizi kerja, memotivasi tenaga kerja untuk menjaga pola makan agar tetap sehat.
  6. Medical Checkup, bertujuan untuk:
    • Mendeteksi penyakit secara dini, sehingga dapat dilakukan penanganan secara awal. Dengan begitu, memperkecil peluang penyakit meningkat ke stadium yang lebih parah.
    • Medical checkup juga bertujuan mencegah penularan penyakit yang dapat terjadi antara satu karyawan dengan karyawan yang lainnya.
    • Mengidentifikasi secara cepat adanya sumber-sumber bahaya yang memapar tenaga kerja dan mengukur keefektifan upaya pengendalian yang telah dilakukan.
  7. Menyiapkan fasilitas Kesehatan
    • Tempat mencuci tangan
    • Klinik (sesuaikan dengan kebutuhan perusahaan)
    • Memberikan makanan tambahan untuk menunjang kebutuhan gizi kerja.
    • Melakukan program senam kesehatan tenaga kerja
    • Menyediakan sarana olahraga
    • Menyediakan tempat mandi dan ruang ganti untuk perusahaan dengan karakteristik bahaya tertentu.

Tidak sebatas di tempat kerja, penting bagi setiap karyawan dibekali pengetahuan dan kepedualian agar bisa menjadi agen promotor kesehatan bagi anggota keluarga di rumah bahkan masyarakat sekitarnya.

Tertarik jadi seorang HSE Officer? Coba cek and ricek pelatihannya di sini!


Posted

in

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *