“Siapa yang gajinya gede tapi kerjanya nggak ada? yah HSE lah…”
Beberapa waktu lalu ada konten video yang bilang kalau HSE Officer di perusahaan itu cuma makan gaji buta alias magabut.
Sebagai praktisi HSE saya tentu tersinggung dengan pandangan orang-orang itu. Tapi mau apa lagi, mungkin yang mereka liat dan mereka tahu HSE memang begitu.
Nah, kamu sebagai calon ahli K3 atau HSE juga pasti tidak mau terus-terusan dicap sebagai magabut kan?
Supaya bisa meng-counter tudingan orang-orang itu, maka penting bagi kamu untuk tahu apa saja tugas dan tanggung jawab seorang HSE Officer di Perusahaan.
Seperti penyebutannya, HSE adalah singkatan dari Health (Kesehatan), Safety (Keselamatan), dan Environment (Lingkungan) atau K3L.
Maka tugas HSE Officer adalah seputar Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Perlindungan Lingkungan.
Berikut adalah 11 Tugas dan Peran yang harus dilaksanakan oleh seorang HSE Officer di perusahaan:
1. Membantu Menyusun dan Mengawasi Kebijakan K3L (HSE Policy) Perusahaan
Salah satu tugas HSE Officer adalah membantu manajemen dalam merancang, mengimplementasikan, dan mengawasi kebijakan K3L di perusahaan sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan standard yang berlaku.
2. Melakukan Identifikasi Kebutuhan Penerapan K3L
Diawali dengan identifikasi potensi bahaya (Hazard identification), penilaian risiko (Risk Assessment), kemudian ditetapkan langkah-langkah pengendalian (Determining Control).
Di bagian Determining Control inilah ditetapkan apa saja kebutuhan penerapan K3L di Perusahaan. Mulai dari program pelatihan, prosedur-prosedur yang diperlukan, standar-standar yang perlu dipenuhi, fasilitas keselamatan yang diperlukan, dll.
(Baca: 5 Level Pengendalian Risiko K3L)
3. Mengembangkan Program HSE
Seorang HSE Officer dituntut mampu merancang dan menerapkan program-program untuk meningkatkan budaya K3L di tempat kerja.
Program-program K3L harus berdasarkan hasil analisis kebutuhan operasional perusahaan.
Misalnya, program pelatihan keselamatan kerja panas (hot work) bagi welder atau tukang las. Petugas bekerja di ketinggian, jika memang ada aktivitas bekerja di ketinggian, dll.
Ingat!, Jangan sekali-kali membuat program K3L yang tidak relevan dengan kebutuhan operasional Perusahaan.
4. Pemenuhan Kepatuhan terhadap Standard dan Peraturan Perundang-Undangan
Membantu manajemen dalam mengidentifikasi dan memastikan perusahaan telah mematuhi semua peraturan perundang-undangan dan standard terkait K3L yang wajib dipenuhi oleh perusahaan.
Beberapa standard yang mungkin berlaku di Perusahaan:
- ISO 9001:2015 tentang Quality Management System,
- ISO 14001:2015 tentang Environmental Management System, dan
- ISO 45001:2018 tentang Safety Management System, dll.
Sementara peraturan perundang-undangan K3L yang berlaku di Indonesia antara lain:
- Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
- Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2012 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
- Kepmenaker RI Nomor 186 Tahun 1999 tentang Unit Penanggulangan Kebakaran di Tempat Kerja
- Permenaker RI Nomor 5 Tahun 2018 tentang K3 lingkungan Kerja,
- Dll.
5. Mengidentifikasi, Merancang dan Melaksanakan Pelatihan K3L di Perusahaan
Hal pertama yang perlu dilakukan HSE Officer adalah mengidentifikasi kebutuhan pelatihan terkait K3L untuk mendukung operasional Perusahaan.
Pelatihan K3L dapat dilaksanakan berdasarkan matriks pelatihan yang telah tersusun dan disetujui oleh pimpinan Perusahaan.
Pelaksanaan pelatihan K3L dapat dilakukan secara internal maupun eksternal, tergantung pada kebutuhan dan ketersediaan sumber daya di Perusahaan.
Untuk kebutuhan sertifikasi, maka pelatihan K3L secara eksternal harus bekerjasama dengan badan atau pihak yang ditunjuk oleh pemerintah.
6. Melakukan Promosi Budaya K3L
Promosi budaya K3L sangat penting dilakukan guna menumbuhkan pemahaman dan kepedulian karyawan terhadap penerapan keselamatan, kesehatan dan kepedulian lingkungan.
Melalui upaya promosi ini diharapkan melahirkan budaya K3L yang tidak sebatas di lingkup perusahaan saja, melainkan juga di masyarakat pada umumnya.
7. Penanganan Kecelakaan dan Keadaan Darurat
Salah satu tugas penting HSE Officer adalah penanganan kecelakaan dan keadaan darurat di Perusahaan.
Diawali dengan identifikasi potensi bahaya, lalau kemudian penyusunan rencana tanggap darurat, pelatihan dan evaluasi berkala.
Penanganan kecelakaan dan keadaan darurat harus dipersiapkan untuk mengantisipasi kerugian yang lebih besar.
Termasuk peran HSE Officer adalah memimpin penyelidikan (investigasi), membuat laporan, dan memberikan rekomendasi untuk mencegah kejadian serupa terulang.
8. Menjalin Hubungan dengan Pihak Eksternal Terkait
Urusan K3L erat kaitannya dengan pihak-pihak eksternal perusahaan. Oleh karena itu, HSE Officer harus bisa melakukan interaksi dan menjalin relasi yang baik dengan pihak- pihak terkait.
Pihak eksternal yang berkepentingan antara lain: Pengawas Tenaga Kerja setempat (Disnaker), Pengawas Lingkungan (DLH), BPJS Kesehatan maupun Ketenagakerjaan, pihak pelanggan, dan pihak terkait lainnya.
9. Pelaporan dan Dokumentasi
Menyiapkan laporan berkala tentang kinerja K3L (HSE performance) perusahaan, termasuk statistik kecelakaan, dan tindakan pencegahan yang perlu dilakukan.
Termasuk juga memperhatikan prosedur-prosedur kerja yang perlu ditambahkan atau diperbaharui.
10. Melakukan Pemantauan Kualitas Lingkungan
Mengawasi kualitas lingkungan udara dan air di sekitar fasilitas perusahaan untuk memastikan bahwa tidak ada polutan yang melebihi nilai ambang batas yang ditetapkan dan merekomendasikan tindakan perbaikan jika diperlukan.
Merencanakan dan mengelola pembuangan limbah secara aman dan sesuai dengan peraturan yang berlaku, serta mempromosikan praktik-praktik daur ulang, penggunaan ulang dan pengurangan (Recycle, Reuse, Reduce) limbah di tempat kerja.
11. Pemantauan Kesehatan Karyawan
Melakukan pemantauan rutin terhadap lingkungan kerja, seperti: kebisingan, pencahayaan, iklim kerja, getaran, sanitasi tempat kerja dan ergonomi kerja.
Termasuk pemeriksaan kesehatan periodik, pemenuhan gizi kerja, dan penyuluhan kesehatan (PHBS).
Tidak hanya sebatas pada kesehatan jasmani, kesehatan mental juga tak kalah pentingnya.
Seorang HSE Officer memiliki peran untuk memberikan rekomendasi kepada manajemen perusahaan untuk menyediakan dukungan dan sumber daya untuk kesehatan mental karyawan.
Kesimpulan
Tugas dan peran HSE Officer dapat bervariasi dan berbeda-beda di setiap perusahaan.
Namun pada dasarnya, cakupan tugas dan peran HSE Officer adalah untuk memastikan bahwa karyawan dapat bekerja dengan selamat, bebas dari penyakit akibat kerja, asset-aset perusahaan terpelihara dan lingkungan kerja terlindungi.
Bagaimana menurut kamu, tugas dan peran HSE Officer di Perusahaan penting kan?
Jadi kalau masih ada yang bilang kalau HSE itu magabut, maka tugas kamu untuk kasih paham mereka!
Leave a Reply