5 Manfaat Penerapan K3 Bagi Perusahaan

Dalam sebuah diskusi rencana pengembangan galangan kapal, si pemilik menjelaskan kondisi dan prospek pasar galangan kapal miliknya kepada calon manajer operasional.

“Untuk market kita sangat bagus pak. Kapal-kapal yang beroperasi terhitung banyak di sekitar sini, sementara jumlah galangan hanya ada lima yang beroperasi. Lokasi dan fasilitas juga saya kira cukup bagus, supplier material mudah dijangkau.”

Diskusi mengalir antara kedua belah pihak dengan hampir tanpa perbedaan pendapat mengenai strategi pengembangan galangan kapal tersebut. Hingga pada di akhir diskusi, si calon manajer operasional melempar pertanyaan:

“Bagaimana dengan penerapan keselamatan kerjanya?”

Yang kemudian dijawab oleh si pemilik galangan kapal:

“Aduh, kalau untuk soal itu, kita belum bisa lah. Mahal, belum cukup modal untuk urusan begitu. Yang penting karyawan dikasih Jamsostek cukup lah.”

Perbincangan hari itu menghasilkan kesimpulan bahwa kedua pihak bersedia bekerjasama, dan masalah penerapan keselamatan kerja “ditunda dulu”.

Pada suatu kesempatan saya bertemu dengan seorang kepala galangan kapal yang sementara membuka lahan untuk pembangunan kapal baru (new building).

“Saya ini belum punya pengalaman sama sekali dengan dunia galangan kapal mas. Tapi saya ditantang sama si pemilik modal untuk membangun galangan.” Si kepala galangan mulai masuk ke inti pembicaraan sesuai maksud dan tujuan pertemuan ini.

“Untuk urusan operasional, saya sudah ketemu tim yang hebat, mereka sudah komplit, jadi tinggal jalan. Tapi mereka minta ke saya untuk mencari yang bisa ngurusi masalah safety. Dan satu-satunya yang mereka tunjuk, yah sampeyan mas.”

Perbincangan di warung kopi siang itu berlanjut, hingga si kepala galangan melemparkan pertanyaan seperti ini:

“Memangnya apa sih manfaat penerapan K3 bagi perusahaan?”

Ini pertanyaan yang wajib dijawab oleh setiap praktisi K3. Berikut ini adalah gambaran tentang beberapa manfaat penerapan K3 di perusahaan. 

1. Mencegah kerugian berupa cedera, kehilangan waktu kerja (lost time)

Dengan menerapkan program-program K3, artinya perusahaan telah mengidentifikasi potensi-potensi bahaya yang mengancam, serta telah melakukan upaya-upaya pengendalian (control) terhadap potensi ancaman bahaya tersebut.

Semakin detail hasil identifikasi potensi bahaya berkaitan dengan pekerjaan, semakin besar peluang untuk melakukan pengendalian bahaya, sehingga risiko kerugian akibat cedera dapat diturunkan.

2. Mencegah timbulnya denda (penalti), dan biaya-biaya yang tidak perlu

Melalui langkah-langkah pencegahan insiden, maka perusahaan telah menghilangkan atau meminimalisir adanya potensi kerugian akibat denda, ganti rugi atau biaya-biaya tak terduga lainnya.

Berbagai biaya terkait kejadian sebuah kecelakaan (accident) bisa berupa: biaya santunan, ganti rugi, penalti akibat keterlambatan target produksi, denda pencemaran lingkungan, dan biaya lainnya yang berurusan dengan pihak-pihak (termasuk oknum) terkait.  

3. Operasional perusahaan lebih efektif dan efisien

Menerapkan K3 dalam proses pekerjaan artinya telah melakukan perencanaan, melakukan prediksi dan menentukan langkah tepat sehingga kendala yang berpotensi merugikan bisa dihindari.

4. Meningkatkan moral dan Motivasi karyawan

Perusahaan yang menerapkan program K3 terbukti berkaitan dengan loyalitas dan motivasi kerja karyawan. Penerapan K3 adalah bentuk tanggung jawab moral perusahaan terhadap karyawan.

Sikap karyawan yang bekerja di lingkungan kerja dengan tingkat kecelakaan kerja yang tinggi akan berbeda dengan sikap karyawan saat bekerja di lingkungan yang aman. Tidak percaya? silahkan buktikan sendiri!

5. Membentuk citra positif perusahaan

Sebuah perusahaan tambang yang setiap tahun kabarnya terjadi kecelakaan fatal. Sebagai calon karyawan yang sedang aktif mencari pekerjaan, apakah kamu akan menjadikan perusahaan itu sebagai tujuan utama untuk berkarir? Mungkin tidak. Kamu akan bekerja di sana kalau terpaksa.

Penerapan K3 yang baik akan membentuk citra yang baik pula bagi tenaga kerja, pemangku kepentingan, calon pelanggan dan masyarakat secara umum.

Pada umumnya pengusaha dan pengurus perusahaan menilai penerapan K3 sebagai beban operasional dan tidak sejalan dengan produktivitas. Hal ini adalah tugas bagi praktisi HSE untuk memberitahu dan mengkampanyekan manfaat penerapan K3 bagi perusahaan.

Baca juga: Tips Memulai Karir Sebagai HSE Officer


Posted

in

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *